Komisi VII Dukung BP Tangguh Berdayakan Masyarakat Papua Barat

18-02-2019 / KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam Foto : Riyan/mr

 

Komisi VII DPR RI mendukung berbagai program BP Tangguh, selaku operator LNG Tangguh, dalam upaya mencerdaskan masyarakat Papua dan Papua Barat lewat program-program teknisi, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar area tambang LNG Tangguh. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisjam sangat mengapresiasi program itu, karena dapat mencerdaskan dan mensejahterakan rakyat Papua dan Papua Barat.

 

“Melalui program-program BP Tangguh, saya sangat mendukung upaya mencerdaskan masyarakat Papua dan Papua Barat, melaui pemberian pendidikan dan beasiswa serta melibatkan masyarakat sekitar dalam mensuplai makanan untuk pekerja di BP Tangguh,” tutur Ridwan saat berdiskusi dengan Gubernur Papua Barat dan jajaran direksi BP Tangguh serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Sorong, Papua Barat, Jumat (15/2/2019).

 

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI dapil Papua Peggi Patrisia Pattipi meminta BP Tangguh untuk membentuk departemen khusus yang isinya pekerja asal Papua dan Papua Barat. Hal itu berguna untuk menyerap tenaga asal Papua dan Papua Barat sebanyak-banyaknya.

 

“Terkait penerimaan karyawan dari masyarakat Papua dan Papua Barat, karena kewajiban perusahaan juga ikut mencerdaskan masyarakat Papua, saya meminta diberikan satu departemen khusus untuk pekerja Papua seperti di Freeport yang terdapat depertemen khusus untuk pekerja asal Papua,” harap Peggi saat pertemuan.

 

BP Indonesia Head of Country Moektianto Soeryowibowo dalam pertemuan tersebut menuturkan pencapaian serta peran BP Tangguh dalam upaya mencerdaskan masyarakat Papua dan Papua Barat di hadapan Komisi VII DPR RI. BP Tangguh ikut andil dalam memajukan Papua Barat melalui Program Teknisi Papua yang diberikan pelatihan dalam ekslplorasi gas dan menuju program generasi tangguh 2029 yang pada tahun itu yang nantinya 85 persen tenaga kerja berasal dari Papua Barat.

 

“Dengan program tersebut, saya yakin masyarakat Papua Barat bisa memiliki pendidikan yang tinggi serta berdampak naiknya taraf hidup mereka. Kami memberikan pelatihan yang sudah berjalan selama tiga angkatan, kami ajarkan anak-anak Papua berbahasa Inggris hingga eksplorasi gas,” tutur Soeryowibowo.

 

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan menuturkan Papua Barat seperti surga kecil yang jatuh ke bumi. Namun, Papua Barat membutuhkan insftratruktur untuk menjangkau seluruh masyarakat yang ada di pedalaman. Dominggus berharap perusahaan-perusahaan besar seperti BP Tangguh, Pertamina, dan PLN bisa ikut andil membangun masyarakat Papua Barat dan memberikan lapangan kerja. 

 

“Orang-orang asli Papua di sekitar perusahaan tolong dipekerjakan, karena penggangguran di Papua Barat masih tinggi, sekitar 20 persen. Dan melalui Komisi VII, kami meminta rakyat Papua diberikan pelatihan khusus terkait migas, sehingga masyarakat Papua juga bisa mendapatkan pekerjaan dan memakmurkan rakyat kami, dan tidak hanya menjadi penonton kekayaan alam Papua Barat,” tutur Dominggus. (rh/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....
Komisi VII: Kebijakan Penghapusan Utang 67 Ribu UMKM di Bank BUMN Perlu Hati-Hati
04-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyoroti rencana pemerintah yang akan menghapus utang 67 ribu...
Pemerintah Diminta Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif Indonesia
03-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini dituntut untuk menata dan...
Dina Lorenza Dukung Kenaikan PPN: Harus Tetap Lindungi Masyarakat Menengah ke Bawah
24-12-2024 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza mendukung rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen...